Jumat, 17 Oktober 2014

RuMaH TUHAN



Bacaan Kitab Hagai 1 : 9 - 11
LAI 1974
9  Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.
10  Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya,
11  dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha."

Tanpa disadari, kehidupan manusia dipenuhi dengan kegiatan membangun. Kegiatan membangun tidak hanya secara fisik, manusia berusaha untuk membangun karir dari nol hingga mencapai kesuksesan. Kita berusaha keras membangun reputasi dan citra baik agar orang lain menghormati kita. Kita juga berusaha membangun kekuatan finansial yang kokoh. Kita terus sibuk membangun dan membangun kehidupan kita hingga melupakan satu pembangunan yang seharusnya juga menjadi fokus kita yaitu pembangunan rumah Tuhan.
Pasca Pembuangan, Israel mempunyai prioritas untuk membangun Bait Suci. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah adanya sikap pro dan kontra dari rakyat Israel mengakibatkan pekerjaan pembangunan Bait Suci terhenti selama 16 tahun lamanya. Bukan hanya sikap pro dan kontra, tetapi mentalitas dan gaya hidup Umat Israel, seperti: sibuk dengan kepentingan diri sendiri, adanya kelesuan rohani yang mengakibatkan umat Israel bersikap acuh tak acuh terhadap pembangunan Bait Suci. Dampak kelalaian pembangunan Bait Suci mengakibatkan kehidupan sosial-ekonomi Israel tidak berjalan seperti yang diharapkan. Tuhan menegur dengan keras orang-orang yang melupakan pembangunan rumah Tuhan karena sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Rumah Tuhanbukan hanya menjadi urusan pelayan Tuhan ataupun warga jemaat dewasa, namun adalah kewajiban setiap orang percaya termasuk anggota Pemuda sebagai mahasiswa. Itulah sebabnya mengapa kita seringkali mengalami keadaan “pundi-pundi yang berlubang”. 

Yang terpenting dari hal ini adalah keseimbangan. Bekerja keras adalah kehendak Tuhan dalam hidup kita, namun demikian jangan biarkan kesibukan itu menggeser hal terutama dalam hidup kita yakni “memperhatikan rumah Tuhan”. Ketika bangunan rumah Tuhan kuat, percayalah kita akan selalu dapat menikmati buah pekerjaan kita dengan rasa syukur. FCPR/SGRS-SaBDaBiNaPeMuDa-20140516.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MARS

Mahasiswa Kristen semua Ikutlah GMKI

Gerakan kita Tuhan yang serta Padanya kita berbakti

Agar bawa terang cintaNya Dalam dunia mahasiswa

Biar mereka terima padaNya Dan hidup berbahagia

Ref : Hai dengarlah suaraNya Memanggil kamu

Ikutlah menangkan jiwa Bagi Juru S’lamatmu

Kristuslah yang pimpin agar semua satu adanya

UT OMNES UNUM SINT, Itulah amsal kita

SESUATU YANG BERHARGA