pemilihan Presiden tahun 2014

Dan akhirnya, pemilihan Presiden tahun 2014, menyisakan 2 hal yang sangat krusial :
 

Pertama, yang menang, atas nama rakyat kecil dan terpinggirkan, menanamkan sikap politik mentang-mentang... Setelah berhasil (meskipun dengan susah payah) mengjungkirkan Koalisi Gemuk yang digawangi politisi/pengusaha, kini mulai merasa berada di atas angin... Lawan politik, asal salah ucap atau salah ambil kebijakan (yang dipandang tidak mencerminkan atau tidak pro rakyat kecil) pasti akan dicaci maki dan di bullly habis-habisan....

 
Kedua, yang kalah, seperti sedang tak ingin merasakan sakit untuk yang kedua kalinya, mulai merapatkan barisan sekuat mungkin dan mengeraskan hati menjalankan politik bumi hangus... Asal bisa mempecundangi pemenang Pemilihan Presiden, segala cara dihalalkan.. Tak perduli bermanfaat atau tidak bagi bangsa dan negara, yang utama adalah jangan biarkan mereka memimpin dengan tenang... itu prinsip yang ditanamkan.....
Lalu, apa yang bangsa ini akan terima dari segala hiruk pikuk dan kegaduhan politik yang di dramatisir sedemikian rupa seperti kisah sinetron yang tak ada habisnya ?
Jawabnya, bangsa ini sedang mengantarkan dirinya menuju kehancuran...

Semoga kita tidak menjadi lupa bahwa kita ini adalah Indonesia...
Semoga kita tidak menjadi lupa bahwa kita ini berada dibawah satu bendera yang sama...
Semoga kita tidak menjadi lupa bahwa kita masih berada dalam satu ideologi yang sama...
Dan semoga kita tidak menjadi lupa bahwasanya dalam demokrasi, perbedaan pendapat dan perbedaan pilihan politik itu adalah sebuah keniscayaan...

Yulius Ndakadjawal

Demokrasi itu bukanlah sistem yang membenarkan warga negaranya bisa mem-bully warga negara lain... Bebas itu selalu ada dalam koridor yang beretika dan bertanggung jawab...
Perbedaan itu adalah keniscayaan, pembedaan-lah yang menghancurkan sebuah peradaban...

Yang namanya politisi itu tidak ada yang benar... Statement mereka itu hanya ada dalam lingkup menjatuhkan lawan politiknya sekaligus meningkatkan image politiknya... Tidak ada politisi yang benar-benar bersih....

Ketika politisi A berpendapat menyimpang dari kehendak massa, maka disaat itu dia akan dipandang sebagai politisi busuk, dan ketika politisi B berpendapat sesuai kehendak rakyat, maka dia akan didaulat sebagai pejuang rakyat...

Yang sesungguhnya, mereka semua itu sedang bersandiwara... Perkara siapa yang akan mendapat mendapat gelar politisi busuk dan siapa yang bakalan disebut pejuang rakyat, semuanya itu tergantung pada kondisi yang melatar belakanginya...
Pada intinya, semua politisi sama-sama busuk....